Sebagai seorang ibu pasti hancur hatinya melihat anak sakit, tapi betul juga kata suami, suami meminta agar saya tetap produktif dan tidak larut dalam kesedihan saat menemani anak di rumah sakit. Akhirnya selama di rumah sakit saya berhasil juga menamatkan membaca buku Perempuan Pemimpin (Inspirasi 10 CEO Membangun Keluarga, Bisnis, dan Masyarakat) karya Ibu Betty Alisjahbana.
Sesuai judul blog, kali ini saya mau mereview buku Perempuan Pemimpin karya Ibu Betti Alisjahbana dalam rangka memenuhi Tantangan Blogging Mamah Gajah Ngeblog. Semoga bermanfaat dan memberi inspirasi untuk teman-teman semua.
Judul Buku :
Perempuan Pemimpin. Inspirasi 10 CEO Membangun Keluarga, Bisnis, dan Masyarakat
Penulis : Betti Alisjahbana
Penerbit : Mizan
Tahun Terbit : 2017
Jumlah Halaman : 120 halaman
Tentang Penulis
Siapa yang tidak kenal dengan Ibu Betti Alisjahbana?
Ibu Betti Alisjahbana adalah seorang lulusan Arsitektur ITB. Setelah lulus, beliau berkarir di IBM hingga mencapai karir tertinggi sebagai Presiden Direktur Wanita Pertama di IBM Indonesia dan menjadi Country General Manager (CGM) perempuan pertama di IBM Asia Pasifik. Setelah 24 tahun berkarir di IBM, dan pada saat sedang posisi puncak, ibu Betti memutuskan untuk berhenti dari IBM.
Ibu Betti memutuskan untuk menjadi seorang entrepreneur dengan membangun perusahaan PT Quantum Business International. Ibu Betti pernah menjadi komisaris di beberapa perusahaan seperti Garuda, Bhinneka, PT Anabatic Technologies, dan berbagai perusahaan lainnya. Ibu Betti pernah menjadi anggota panitia seleksi KPK. Di kampus tercinta, ibu Betti juga pernah menjabat sebagai Ketua Majelis Wali Amanah (MWA ITB) periode tahun 2014-2019.
Inspirasi 10 CEO
Selain menceritakan perjalanan karir Ibu Betti Alisjahbana, buku Perempuan Pemimpin juga menceritakan pengalaman 10 CEO yang sungguh hebat. 10 perempuan yang berhasil merealisasikan potensinya untuk menjadi pemimpin yang hebat di bidangnya. 10 perempuan pemimpin itu adalah :
- Atiek Nur Wahyuni - CEO Trans Media Group (Trans TV, Trans 7, Detikcom, Trans Vision, CNN Indonesia)
- Intan Abdams Katoppo - Dirut PT Hotel Indonesia Natour (Persero)
- Ligwina Poerwo - Founder dan CEO Quantum Magna Financial
- Mira Amahorseya - Direktur Utama PT Sarinah (Persero)
- Mira Lesmana - Produser Film, Founder Miles Films
- Nurhayati Subakat - Founder dan CEO PT Paragon Technology Innovation
- Shinta Dhanuwardoyo - Founder dan CEO PT Bubu Kreasi Perdana (IDbytes)
- Suzy Hutomo - Founder dan CEO The Body Shop Indonesia
- Tri Rismaharini - Walikota Surabaya
- Yani Panigoro - Direktur Medco Holding
Menjadi Perempuan Pemimpin
Menjadi perempuan pemimpin memang masih belum lumrah di masyarakat padahal banyak perempuan yang memiliki potensi untuk menjadi pemimpin di bidangnya. Ibu Betti menyampaikan bahwa ada beberapa hal yang menjadi penghalang bagi seorang perempuan untuk menjadi pemimpin, antara lain :
- Tidak punya cita-cita tinggi
- Merasa takut gagal
- Merasa tidak mampu
- Paradigma senior tentang perempuan
- Pengaruh sosial budaya tentang peran perempuan dalam keluarga
Di buku Perempuan Pemimpin juga Ibu Betti berbagi tips tujuh bekal yang diperlukan seorang perempuan untuk mencapai puncak karier. Tujuh bekal tersebut adalah :
1. Motivasi yang kuat
Banyak perempuan yang malu punya cita-cita tinggi. Padahal salah satu kunci keberhasilan untuk mencapai posisi puncak adalah cita-cita, semangat dan energi yang besar serta punya kekuatan untuk bangkit ketika mengalami kegagalan.
2. Mentor
Memiliki mentor sangat penting sekali dalam kemajuan karier mencapai puncak. Mentor dapat membantu memberi masukan, petunjuk, informasi, dukungan dan arahan dalam perusahaan. Mentor dapat juga memberikan akses kesempatan untuk belajar, memperluas jaringan dan menjaga agar orang yang dibimbing mentor berada di jalur yang benar.
3. Mengambil inisiatif
Jika bercita-cita menjadi pemimpin, perempuan harus punya inisiatif tinggi. Inisiatif mencari kesempatan untuk berinteraksi dan bekerja sama dengan manajemen senior. Inisiatif untuk aktif di kegiatan lintas divisi, aktif dalam diskusi. Inisiatif untuk mengusulkan inovasi yang lebih baik di perusahaan.
4. Bangun jejaring yang efektif
Membangun jaringan/membangun hubungan baik dengan orang lain adalah salah satu kunci untuk mencapai puncak. Banyak orang yang malas/merasa tidak mampu membangun hubungan baik dengan orang lain padahal membangun jaringan adalah suatu hal yang bisa dipelajari dan dibiasakan. Kunci membangun jaringan menurut ibu Betti adalah meluangkan waktu untuk melakukannya.
5. Berani keluar dari zona nyaman
Keluar dari zona nyaman sangat diperlukan untuk memperkaya pengalaman. Jika kita hanya berada di zona nyaman hidup kita tidak akan berkembang. Dengan keluar dari zona nyaman kita bisa membuktikan bahwa kemampuan kita lebih dari apa yang kita sangka. Seringkali kesempatan baru datang jika kita keluar dari zona nyaman sehingga kita akan lebih kuat dan lebih percaya diri.
6. Hidup seimbang
Untuk bisa hidup seimbang diperlukan kemampuan untuk membagi waktu dan menentukan prioritas. Ibu Betty biasanya memanfaatkan Stephen Covey's Time Management Matrix dalam menentukan prioritas. Selain itu diperlukan juga pasangan hidup yang saling bekerja sama dan saling mendukung agar perempuan bisa mencapai puncak.
7. Jatuh bangun
Perjalanan ke posisi puncak dan ketika berada di posisi puncak tidak selamanya lancar dan sukses. Kegagalan dan musibah pasti terjadi. Beberapa kiat yang bisa dilakukan dari ibu Betti ketika kita menghadapi kegagalan adalah berhenti sejenak dan berpikir, tetap positif, juga lihat ke depan serta fokus apa yang bisa dilakukan.
Penutup
Membaca perjalanan karir ibu Betti Alisjahbana dan 10 perempuan pemimpin lainnya di buku ini sungguh membuat diri sangat terkagum-kagum. Para perempuan pemimpin itu berhasil menjalankan peran sebagai seorang istri, ibu, menantu dan juga peran di pekerjaan. Tidak hanya peran di keluarga dan pekerjaan, para perempuan pemimpin juga berhasil berkontribusi di masyarakat. Buku Perempuan Pemimpin ini sangat memberi inspirasi bagi perempuan yang ingin menggunakan segenap potensinya untuk berkarya dan bermanfaat bagi masyarakat luas tanpa perlu mengorbankan keluarga.
"A woman is like a tea bag - you can't tell how strong she is until you put her in hot water."
Eleanoor Roosevelt
Autosalut pada perempuan-perempuan yang menjalankan banyak peran tanpa meninggalkan keluarganya ... masyaAllah
ReplyDeleteMasya Allah iya tehhh. Ngebayanginnya aja sy tak sanggup heheu.
DeleteWah salut dengan prestasi Ibu Betty. Kayanya role model yang bagus sekali.
ReplyDeleteIya tehhh masya Allah, kebayangnya beliau pasti sibuk bgt ya hehe
DeleteBagus banget ya bukunya... Benar-benar menginspirasi perempuan-perempuan Indonesia...
ReplyDeleteIya tehh masya Allah kagum banget sama semua cerita peremouan pemimpin di buku :)
DeleteKeren ih bukunya. Ini tipe buku favoritku nih. Suka deh belajar dari mereka yang sudah berhasil duluan.
ReplyDeleteIya buuu, saya juga jadi banyak belajar Masya Allah bermanfaat banget tips-tipsnya :)
Deletewah teh, kudet ternyata sayah, gak tau Bu Betti, cuma tau Bu Risma dan Bu Nurhayati Subakat hehe, auto harus dibaca inimah, masya Allah, nuhun ya teh udah membagikan insightnya :D
ReplyDeleteSami-sami tehh. Bu Betti terkenal bgt loh teeeh sungguh auto kagum dari awal tahu beliau wkwk. Bu Risma dan Bu Nurhayati mah emang terkenal banget di media yaa hehe
DeleteWah, terimakasih banyak sudah menulis reviewnya Teh. Selalu semangat baca buku-buku inspiratif dari para tokoh yang berhasil berkontribusi di masyarakat, apalagi ini tokohnya perempuan semua. Makasih Teh!
ReplyDeleteIya Buu masya Allah terkagum-kagum bacanya. Semoga bisa mengikuti jejaknya utk bermanfaat di masyarakat. Aamiin :)
DeleteMasya Allah teteh, sambil urus bisnis dan jagain anak sakit tapi tetep bisa namatin buku. Insya Allah bisa menyusul tokoh-tokoh di buku tersebut ya.
ReplyDeleteMasya Allah tehhh aamiin aamiin ya Allah makasih tehh :*
DeleteTiap kalo abis kerja tuh suka mikir, ibu2 lain gimana sih yang sambil kerja teh. Anak-anaknya ditemenin ngerjain PR ga ya, disuapin makan ga ya, maksa ibunya ikut main kalo di rumah ga ya (itu mah saya). Kerjaan freelance yang malah seperti 24 jam ini juga jadi merasa gimana gitu, belum ngurus anak, suami dan rumah. Tapi ternyata ada aja ya yang bisa bagi waktunya sampe sukses gitu.. MaasyaAllah harus banyak belajar dan bersyukur.. nuhun review nya teh :)
ReplyDeleteSaya juga dulu waktu ninggalin anak kerja dari 8-17 ngerasa bersalah banget, malah ga fokus kerjanya. Ehh skg udh full time bisnis anak2 selalu nempet tetep kadang fokusnya keganggu karena anak dikit2 manggil ibuuu hahaha. Memang perempuan pilihan ya teh yang bisa work life balance kaya gitu, salut.
Delete