Tema Tantangan Blogging Mamah Gajah Ngeblog bulan Juni 2021 adalah ulasan film bercerita tentang keluarga. Pada awalnya bingung juga mau mengulas film apa yang cocok, setelah ngobrol dengan suami, suami nyeletuk bilang "film yang itu loh Bu, Cell No 7." Jadi flashback, film Miracle in Cell No 7 dulu ditonton bareng dengan suami dan sukses membuat tertawa juga nangis berurai air mata di waktu yang bersamaan. Semoga berkenan dengan review filmnya ya. :)
Sumber : IMDB
Tentang Film Miracle in Cell No 7
Sutradara : Lee Hwan-kyung
Produser : Kim Min-ki, Lee Sang-hun
Penulis : Lee Hwan-kyung, Yu Young-a, Kim Hwang-sung, Kim Young-seok
Pemain : Ryu Seung-ryong sebagai Lee Yong-gu (ayah Ye-sung), Kal So-won sebagai Ye-sung kecil, Park Shin-hye sebagai Ye-sung dewasa
Tahun: 2013
Durasi : 127 menit
Awal Cerita Film
Film Miracle in Cell No 7 merupakan film drama komedi yang menceritakan kekuatan cinta seorang ayah yang bernama Yong-gu, yang memiliki keterbelakangan mental, kepada putri semata wayangnya yang bernama Ye-sung. Ye-sung seorang putri yang cantik dan cerdas.
Sumber : IMDB
Film ini diawali dengan persidangan yang diikuti Ye-sung (dewasa) sebagai pengacara yang membela ayahnya. Persidangan itu diadakan untuk reka ulang pengadilan Yong-gu yang menjadi korban ketidakadilan hukum dan membersihkan nama baik Yong-gu. Pembelaan digambarkan melalui alur mundur awal mula kejadian saat Ye-sung berusia 6 tahun.
Sumber : IMDB
Walaupun memiliki keterbelakang mental, Yong-gu adalah seorang ayah yang penyayang dan pekerja keras. Dari gaji yang diperoleh sebagai tukang parkir, Yong-gu berniat memenuhi keinginan Putrinya untuk memiliki tas kuning bergambar sailormoon.
Sehari sebelum gajian, ternyata tas sailormoon telah dibeli oleh seorang anak perempuan yang bernama Ji Yeong dan ayah ibunya. Karena stock tas sailormoon hanya satu-satunya, Yong-gu memohon agar tas sailormoon tidak jadi dibeli. Ayah Ji Yeong, Komisaris Jenderal Polisi, marah dan memukul Yong-gu. Peristiwa inilah yang menjadi awal konflik film Miracle in Cell no 7.
Karena kebaikan dan ketulusan hati Yong-go, kelima narapidana juga membantu Yong-go untuk menghadapi persidangan kedua. Mereka membantu reka ulang kejadian, mencari sebab kematian Ji Yeong, membantu menuliskan narasi apa saja yang harus diucapkan Yong-go saat pengadilan.
Semua hal tersebut dilakukan karena kelima narapidana tahu Yong-go tidak bersalah. Bahkan kelima narapidana dibantu petugas penjara mengumpulkan pernyataan dari semua narapidana bahwa Yong-go tidak bersalah dan tidak layak dijatuhi hukuman mati.
Kekuatan Cinta Ayah dan Anak
Walaupun berada di dalam penjara, di hari ulang tahun Ye-sung, Yong-go akhirnya berhasil memberikan hadiah tas kuning bergambar sailormoon kepada Ye-sung. Ye-sung sangat beruntung dan bahagia.
Sumber : IMDB
Keesokan harinya Ji-Yeong medatatangi Yong-go di tempat Yong-go bekerja dan menyampaikan bahwa masih ada tas sailormoon di toko yang lain. Ketika ingin menunjukkan lokasi toko tas, Ji-Yeong tidak sengaja tergelincir dan meninggal di tempat.
Sumber : IMDB
Yong-go langsung melakukan pertolongan pertama pada Ji-Yeong. Saat melakukan pertolongan, Yong-go malah diduga hendak melakukan pemerkosaan pada Ji-yeong. Yong-go ditangkap polisi dengan tuduhan penculikan anak, pemerkosaan dan pembunuhan anak di bawah umur sehingga dijatuhi hukuman mati.
Persahabatan di dalam Sel Penjara
Di dalam penjara, Yong-go dimasukan ke dalam sel nomor 7. Sebelumnya sudah ada lima orang narapidana penghuni sel no 7 yaitu, Bong Sik (pencopet), Chun Ho (penipu), Man Beom (pezina), Kakek Seo (penipu) dan So Yang Ho (gangster) sebagai ketua di dalam sel.
Pada awalnya kelima orang tersebut memusuhi Yong-go. Namun setelah ada insiden Yong-go menyelamatkan nyawa Ketua geng, kelima narapidana malah menjadi baik kepada Yong-go. Bahkan kelima narapidana itu membantu Yong-go agar bisa bertemu dengan Ye-sung dengan cara menyelundupkan Ye-sung ke dalam penjara.
Sumber : IMDB
Sumber : IMDB
Kekuatan Cinta Ayah dan Anak
Ye-sung akhirnya berhasil diselundupkan ke dalam sel penjara. Ye-sung sangat riang dan senang karena bisa bersama dengan ayah tercinta. Bahkan Ye-sung meminta sipir penjara agar ditangkap dan tinggal saja di penjara agar bisa selalu dekat dengan ayahnya.
Sumber : IMDB
"Ayah, terima kasih telah menjadi ayahku"
Ketidakadilan Hukum
Komisaris jenderal polisi, ayah korban, ingin Yong-go tetap bersalah dan dijatuhi hukuman mati. Kepolisian mengancam dan memukul Yong-go untuk mengakui semua tuduhan, jika Yong-go tidak mengakui maka Ye-sung akan berada dalam bahaya.
Demi Ye-sung, Yong-go mengaku bersalah di pengadilan. Walaupun fakta menunjukkan banyak keganjilan, mulai dari reka ulang kejadian yang tidak sebenarnya, pernyataan hukum yang tidak mungkin bisa dibuat oleh seseorang yang cacat mental, dan kondisi Yong-go yang tertekan saat pengadilan. Pihak pengadilan tetap menjatuhi hukuman mati kepada Yong-go.
Sumber : IMDB
Di hari eksekusi, kepala sipir membolehkan Ye-sung menginap di dalam sel. Ye-sung kecil tidak menyadari bahwa hari itu adalah hari terakhir pertemuan Ye-sung dengan ayah tercinta.
Di detik-detik terakhir sebelum eksekusi mati, Yong-go akhirnya sadar dan ketakutan. Yong-go menyesal dan meminta tolong kepada sipir penjara. Namun, Yong-go tetap dieksekusi hukuman mati.
Sumber : IMDB
Ulasan Film
Film Miracle in cell No 7 ini film yang sangat bagus ditonton karena bisa membuat penonton hanyut dalam alur cerita. Cerita persabahatan Yong-go dengan kelima narapidana di dalam sel disajikan dengan komedi yang kocak sehingga pasti membuat penonton tertawa.
Kekuatan cinta anak dan ayah juga sangat ditunjukkan di film ini. Adegan pertemuan terakhir Yong-go dan Ye-sung kecil sebelum eksekusi mati juga sungguh adegan yang menyayat hati dan membuat tangis tak henti.
Diskriminasi yang terjadi di pengadilan juga menunjukkan realita yang mungkin masih terjadi di dunia nyata. Cerita film dengan alur mundur saat Ye-sung kecil berada di sel penjara dan alur maju saat reka ulang pengadilan oleh Ye-sung dewasa menjadikan film ini sangat seru untuk ditonton.
Penghargaan
Film Miracle in cell no 7 berhasil menjadi salah satu film tersukses di Korea Selatan dan memenangkan banyak penghargaan.
Berdasarkan data IMDB film ini berhasil meraih 11 pemenang dari 17 nominasi dari berbagai awards. Diantaranya Baek Sang Art Awards (2013), Blue Dragon Awards (2013), DaeJong Film Awards (2013), Grand Bell Awards, South Korea (2013), Korean Association of Film Critics Awards (2013), Korean Film Actor's Association Awards (2013), Max Movie Awards South Korea (2014).
Di IMDB film Miracle in Cell no 7 juga mendapatkan rating 8.2/10. Film yang sangat recommended untuk ditonton.
Sumber : IMDB
Remake versi Indonesia (2020)
Film Miracle in Cell no 7 juga di-remake di berbagai negara. Tahun 2017 tayang di India, tahun 2019 tayang di Philipina dan Turki, dan versi Indonesia juga tayang pada tahun 2020. Untuk film versi Indonesia jujur saya juga belum nonton hehe.
Sumber : Falcon Pictures
Film Miracle in Cell no 7 versi Indonesia disutradarai oleh Hanung Bramantyo dan diproduksi dibawah naungan Falcon Pictures. Film ini dibintangi Vino G. Bastian sebagai peran Yong-go, Graciella Abigail sebagai peran Ye-sung dewasa dan Mawar Eva de Jongh sebagai Ye-sung Kecil.
Menurut Falcon Pictures, alur cerita versi Indonesia kurang lebih sama dengan aslinya. Hanya ada dua perbedaan yang mencolok di dalam alur cerita yaitu perbedaan hukum dan juga perbedaan iklim yang disesuaikan dengan kondisi Indonesia.
Jadi, siapa yang tertarik nonton Film Miracle in Cell no 7? Jangan lupa siapin tisu yang banyak ya.
Saya langsung pengen nonton tehh, cuss ah nyari filmnya
ReplyDeleteJangan lupa siapin tisu yang banyak tehhh dan pilih waktu pas anak-anak bobo. Serius harus wajib ditonton :)
Deleteteh saya udah nontonnnn, banjir air mataaaa ��������
Deletewaaaaah teh Agitha gerceeepnya bener sedih kaan huhu
DeleteAh...serius akhirnya tetap dihukum mati ayahnya? Nggak rela....nggak rela...
ReplyDeleteIya Buuu, gak kuat nontonnya juga pengen nangis ðŸ˜
DeleteNyari di netflix, cuma ada versi turki... 😅
ReplyDeleteIya tehh ini film lama udh ga beredar lagi ya
DeleteTeh aku juga suka film ini. Tapi nggak kuat mau nonton lagi. Nggak tegaaa huhu 😠segitu melekatnya ceritanyaaa
ReplyDeleteiyaa huhu tapi lumayan release stress dengan cerita lucunya, trs nangis pula kan jadi udahan nonton plong hehehe
Deleteterharuuuuu ... duh sedih ya baru baca reviewnya aja
ReplyDeletegimana kalau nonton???
teh yuli selamat ya keren reviewnya
Nuhun ibuuu, kalau nonton siap-siap mata bengkak hehe
DeleteUdah nonton dan ini emang bikin brebes mili huhuu... oya baru tau kalo ada versi Indonesianya. Makasih infonya ya tehh
ReplyDeleteHehehe iya sami-sami tehh :)
DeleteYa ampun bagus sekali review-nya, dengan membaca tulisan teh Yuli saja sudah membuat saya sedih. Dan ya, saya khawatir saya tidak kuat untuk menontonnya langsung. :(
ReplyDeleteOiya, kata adik saya, dulu teh Yuli teman di LSS ehehe, adik saya namanya Rohullah Ragajaya ehehe. Dunia sempit ya. Salam kenal. :)
Masya Allah iya tehhh kenal atuh sama Aga :D salam buat Aga tehh dari Yuli dan Otek hehe
DeleteRomcom aliran melodrama ya ini. Aku ga berani nonton euy kalau sedih begini
ReplyDeleteTapi lumayan teh bikin stress hilang nonton yang sedih-sedih hehehe
DeleteTeh Yuli terima kasih review-nya, saya mbrebes Mili ini cuman baca review nya. Dulu udah pernah nonton dan emang sedih banget filmnya, tapi barusan pas baca lagi review ini, jadi mbrebes Mili lagi hehehee
ReplyDeleteSama-sama tehhh. Iyaa gak kuat ya, apalagi waktu udah punya anak nonton ini duuh :(((
Delete