Bismillah
[September 2018]
Jadi setelah selesai nifas anak ke-2 saya langsung pasang KB IUD Nova T, alasannya karena khawatir "kebobolan" lagi dan ingin menunaikan menyusui adek sampai usia 2 tahun. Saya pun rutin kontrol KB sesuai tanggal yang dijadwalkan dokter. Posisi IUD selama kontrol selalu bagus tidak ada masalah hingga dijadwalkan kontrol ulang 1 (satu) tahun lagi.
[Agustus 2019]
Selama pasang KB IUD ini yang saya rasa pernah flek 3-4x saja, tidak merasakan nyeri atau ada hal aneh-aneh. Oleh karena itu saya anggap bahwa KB saya baik-baik saja. Namun setelah 9 bulan pasang KB IUD, atau usia adek 10 bulan, saya tidak haid selama 2 bulan. Setelah di-test pack qadarullah positif hamil. Hehe alhamdulillah
Tapi jujur ada rasa kebingungan di diri saya. Kok bisa hamil padahal masih pakai KB IUD? Anak-anak bagaimana kalau saya hamil kan masih kecil-kecil, usia 2 tahun dan usia 10 bulan. Bagaimana kalau IUDnya gak bisa dilepas? Menyusui lanjut atau sapih dini? Bismillah disingkirkan semua kebingungan, laa hawla walaa quwwata, akhirnya saya sekeluarga memutuskan untuk langsung kontrol kehamilan ke dsog favorit dr Fitria Reziane, Spog.
Saat pertama kali ketemu dokter, dokternya juga senyum dan bilang "KB IUD memang paling efektif 98-99% sebagai alat kontrasepsi. Tapi kita cuma bisa ikhtiar, takdir Allah tetap yang menentukan ya bu" :)
Setelah di USG, qadarullah ternyata posisi IUD saya geser, sehingga menyebabkan pembuahan. Penyebab kenapa IUDnya geser kemungkinan karena saya pernah haid dengan volume yang banyak di luar biasanya sehingga menyebabkan geser.
Selanjutnya setelah melihat posisi IUD, dokter langsung mengambil IUD tersebut alhamdulillah posisinya mudah diambil. IUD sebaiknya langsung diambil jika hamil, hal ini karena IUD terdiri dari bahan tembaga. Ion yang dikeluarkan tembaga ada kemungkinan bisa mengganggu pertumbuhan janin. Tapi kalau ternyata posisi IUDnya tidak bisa diambil juga harus konsultasi rutin dengan dokter. Karena pengalaman beberapa teman kehamilannya tetap lancar walaupun IUD masih terpasang. Alhamdulillah kontrol lancar dan kontrol selanjutnya dijadwalkan 1 bulan lagi.
==========
[September 2019]
1 bulan setelah kontrol kehamilan pertama, ternyata saya keluar flek. Saya pun kontrol lagi ke dr Fitria dan dikasi obat penguat kandungan. Namun flek pun tetap keluar terus menerus. Kontrol lagi dan dokter menyuruh saya tes lab B-Hcg untuk menentukan apa hormon kehamilannya masih tinggi atau sudah rendah.
Walaupun ada indikasi keguguran karena saya keluar darah terus menerus, dokter belum berani kasih obat peluruh/kuret karena hormon kehamilan saya ternyata masih tinggi. Hasil tes B-Hcg sudah keluar dengan nilai 210,3 mIU/mL. Beliau berusaha mempertahankan kehamilan saya dulu :) Saya pun disuruh istirahat jangan terlalu cape dan kontrol lagi 2 minggu kemudian.
Ternyata mau full istirahat dengan kondisi 1 toddler dan 1 bayi di rumah susah juga yaaa :" Saya pun istirahat sebisanya. Sampai suatu hari keluar darah banyak sekali. Langsung diputuskan kontrol lagi. Setelah di USG ternyata rahimnya sudah bersih, sudah luruh semua. Saya keguguran di usia 9-10w, Innalillahi.
==========
Sekian cerita saya. Buat teman-teman yang ikhtiar pasang KB IUD semoga cocok ya tapi jangan sampai kaget juga kalau ternyata hamil. Peluang gagal masih ada dan tentu takdir Allah itu yang utama. Hehe, Semoga bermanfaat dan Semoga Allah berikan kesempatan lagi nanti untuk memiliki keturunan. Aamiin :)
0 comments:
Post a Comment