Assalamualaikum. Kali
ini saya akan membahas tentang perlengkapan Asi Perah (ASIP) yang saya gunakan
selama perjuangan ASIX untuk Dipa. Tapi sebelumnya yuk kita bahas definisi ASI terlebih
dahulu.
Air Susu Ibu (ASI) adalah cairan hidup
yang mengandung sel darah putih, imunoglobin, enzim dan hormon, serta protein
spesifik, dan zat gizi lainnya yang diperlukan untuk pertumbuhan dan
perkembangan anak. Mengingat begitu banyak manfaat ASI maka ASI adalah makanan
terbaik untuk bayi baru lahir hingga bayi berusia enam bulan. Pemberian ASI
tanpa tambahan makanan apapun sudah cukup memenuhi kebutuhan nutrisi bayi
sampai usia enam bulan atau yang biasa dikenal dengan ASI Ekslusif. Setelah bayi berusia enam bulan diberikan tambahan
Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) dan
ASI dilanjutkan sampai anak berusia dua tahun.
Seiring dengan
perkembangan dan kemajuan zaman, saat ini banyak sekali dijumpai ibu-ibu baru yang
bekerja di sektor publik sehingga mengharuskan ibu meninggalkan bayi mereka di
jam kerja. Demi menujang asupan yang terbaik untuk bayi, maka ibu dapat
memberikan ASI Perah (ASIP) kepada bayi selama ibu berada di tempat kerja. ASI Perah (ASIP) adalah ASI yang
diambil dengan cara diperas dari payudara untuk kemudian disimpan dan nantinya
diberikan pada bayi.
Hal ini pula yang saya
lakukan di kantor selama meninggalkan Dipa sewaktu kerja. Pumping Pumping
Pumping. Hehe. Sebenarnya saya merasa ASI saya gak begitu banyak. Jika melihat
hasil pumping orang-orang yang berbotol-botol sekali pompa rasanya hati sangat
menciut. Hasil setiap pumping saya paling banyak itu 160ml, itu pun sudah dua
PD. Tapi suami saya yang paling bersemangat mengingatkan saya untuk tidak mudah
menyerah ketika mompa, bahkan kalau ada satu sesi pompa di kantor yang terlewat
suami saya pasti kesal wkwk. Tidak apa-apa sedikit asalkan konsisten dan cukup untuk
Dipa, katanya. Alhamdulillah enam bulan pertama terlewati. ASI yang saya pompa
cukup untuk Dipa walaupun seringnya kejar tayang dan dengan jutaan drama ASI
lainnya dan juga berat badan yang gak turun-turun ke sebelum hamil. Hehe *jadi
curcol*
Ok back to topic. Yuk
kita bahas satu persatu peralatan ASIP ibu menyusui :)
1. Pompa ASI
Untuk mendapatkan ASIP
maka ada berbagai cara yang dapat dipilih ibu menyusui. Bisa dengan cara
memerah menggunakan tangan (marmet) atau dengan menggunakan alat pompa ASI (breastpump). Pompa ASI pun terdiri dari
dua tipe, tipe manual dan elektrik. Berikut kelebihan dan kekurangan Pompa
manual dan pompa elektrik.
Kelebihan
|
Kekurangan
|
|
Pompa Manual
|
- Bisa memompa dimana saja
- Harga terjangkau - Mudah dipakai - Mudah dibersihkan - Perlengkapan pompa sedikit dan lebih simple - Tidak menimbulkan suara bising |
- Tangan terasa pegal saat memompa
- Kesulitan dalam menentukan ritme memompa |
Pompa Elektrik
|
- Membuat tangan tidak pegal saat memompa
- Ibu bisa multitasking melakukan pekerjaan ringan lain saat memompa
-Untuk beberapa merk ada yang menggunakan
baterai sehingga bisa digunakan dimanapun
- Lebih nyaman karena ada fitur pengaturan - Lebih banyak model, salah satunya model yang mempunyai dua pompa untuk memompa kedua payudara - Lebih cepat dalam memompa |
- Harga yang cukup mahal
- Jika ada sparepare yang rusak harus diservice dan cukup memakan waktu - Beberapa merk menimbulkan suara bising saat dipakai - Beberapa merk saat memompa dibutuhkan sumber listrik |
Memilih pompa ASI katanya
cocok-cocokan. Tapi karena saya gak pernah mencoba banyak merk ya sudah pakai
yang ada saja. Saya punya pompa yang manual dan elektrik. Untuk pompa manual
saya pakai Avent Comfort dan untuk pompa elektrik saya pakai Spectra 9+, dua-duanya
enak dipakai hehe.
Saran untuk bumil
sebaiknya pompa ini sudah dibeli dari trimester tiga sebelum melahirkan karena
kita gak pernah tau takdir Allah itu seperti apa. Qadarullah anak saya lahir
prematur dan bilirubinnya tinggi sehingga harus difototerapi dan terpisah jauh
dari ibunya. Pompa ini jadi sangat berguna untuk menampung setetes demi setetes
ASI yang baru keluar.
2. Wadah Penyimpan ASIP
Wadah penyimpan ASIP terdiri
dari macam-macam, bisa berupa botol kaca, botol plastik, stoples (jar), atau
kantung plasik.
Botol Kaca
Botol kaca ada yang
bertutup sumbat karet atau tutup ulir plastik. Botol dengan tutup ulir plastik
biasanya adalah botol bekas UC 1000 dengan kapasitas botol 120 ml. Botol dengan
tutup sumbat karet biasanya adalah botol BKA dengan kapasitas botol 100ml. Botol
dengan tutup sumbat karet biasanya lebih rawan tumpah, namun kapasitasnya cukup
untuk bayi sekali minum sehingga tidak banyak terbuang. Botol dengan tutup ulir
lebih aman tidak mudah tumpah.
Botol Plastik
Botol plastik lebih
ringan jika dibawa berpergian namun harganya lebih mahal. Selain itu, ketika
dibersihkan harus lebih telaten agar lemak ASI tidak menempel pada dinding
botol plastik.
Stoples (Jar)
Stoples ini berukuran
150 ml dan 250ml. Stoples dapat digunakan untuk menampung hasil perahan jika
bunda memerah ASI dengan tangan. Karena mulut botol yang lebih lebar, maka ASIP
yang tertampung tidak tercecer kemana-mana.
Kantung Plastik
Kantung plastik hanya
dapat digunakan untuk sekali pakai. Kantung plastic sangat nyaman digunakan
jika bunda ingin travelling atau ada tugas dinas keluar kota/luar negeri
sehingga sangat ringan dibawa. Kantung plastik juga biasanya digunkan untuk
mengisi ruang-ruang kosong dalam freezer sehingga penyimpanan ASIP bisa lebih
optimal.
Saya sendiri lebih
sering menggunakan botol EX UC karena lungsuran dari kakak ipar. Untuk tutup
botolnya sendiri saya beli di Tokopedia, Rp 350,- per buah. Saya juga beli
beberapa buah stoples (jar) untuk menampung perahan ASI jika memerah dengan
tangan. Walaupun setetes demi setetes yang keluar tetap ditampung demi bayi. Alhamdulillah.
3. Cooler Bag dan Ice Gel
Cooler Bag digunakan
untuk menyimpan stok ASIP saat bepergian atau saat di kantor. ASIP yang
disimpan dalam cooler bag biasanya tahan sampai dengan dua belas jam. Di dalam
cooler bag terdapat insulator dan Ice Gel beku yang berfungsi untuk menjaga
suhu ASIP agar tetap dingin. Saat ini model Cooler Bag sangat beraneka ragam,
ada yang terdiri dari satu kompartemen, dua kompartemen, ataupun yang gabung
dengan diaper bag sehingga bisa memilih model yang sesuai dengan kebutuhan.
Corak dan warna cooler bag ini juga beraneka ragam sehingga masih dapat
terlihat stylish.
Cooler bag yang saya
gunakan adalah merk Gabag dengan dua kompartment. Kompartemen yang atas untuk
menyimpan alat pompa, HP, hand sanitizer, dan cemilan hehe. Kompartemen yang
bawah saya gunakan untuk menyimpan hasil perahan dan dua buah Ice Gel beku.
Harganya sekitar Rp 200rb.
4. Kulkas
Kulkas digunakan untuk
menyimpan wadah ASIP di rumah. ASIP yang disimpan pada freezer kulkas satu
pintu dapat bertahan selama dua minggu. ASIP yang disimpan pada freezer kulkas
dua pintu dapat bertahan selama tiga bulan. ASIP yang disimpan pada deep
freezer dapat bertahan selama enam bulan. Untuk kulkas saya memakai kulkas yang
dua pintu.
5. Media Pemberian ASIP
Media pemberian ASIP
ini bisa beraneka ragam, terdiri dari botol dot, cup feeder, soft feeder,
sendok, atau pipet. Pilihlah media sesuai kemampuan bayi sehingga asupan ASIP
yang diminum bayi cukup untuk memenuhi kebutuhannya.
Ketika disinar di RS Borromeus,
media pemberian ASIP menggunakan cup feeder. Tapi saat di rumah media yang saya
gunakan adalah dot. Hehe biar praktis dan gak banyak tumpah.
6. Sterilizer
Sterilizer digunakan
untuk mensterilkan perlengkapan pompa dan wadah ASIP. Harga sterilizer memang
cukup mahal, namun kita dapat mensterilkan peralatan ASIP dengan cara lain
yaitu direbus di dalam panci.
Sterilizer yang saya
gunakan adalah Merk Avent seperti gambar di atas. Lagi-lagi lungsuran dari
kakak ipar. Alhamdulillah.
7. Sikat Botol dan Sabun Cuci
Sikat botol dan sabun cuci
ini sangat diperlukan untuk membersihkan peralatan ASIP. Sikat botol yang kecil
diperlukan untuk membersihkan bagian-bagian pompa yang tidak terjangkau oleh
tangan.
Untuk sikat botol banyak dijual dimana mana
ya, jadi sangatlah mudah. Untuk sabun cuci nya saya memakai merk Sleek, ini
juga mudah ditemui di Alfamart/Indomart.
8. Breast Pad
Pada awal-awal
menyusui jika kita memompa payudara sebelah kiri, maka ASI akan keluar juga
dari payudara sebelahnya maka breast pad ini digunakan untuk mencegah ASI
merembes ke baju. Breast pad terdiri dari berbagai tipe, ada yang sekali pakai
dan ada yang dapat dicuci (washable). Pilihlah breast pad yang ekonomis dan
sesuai kebutuhan.
9. Bra Menyusui
Bra menyusui digunakan
untuk memudahkan ibu saat menyusui bayi atau saat memompa karena pada bra
menyusui terdapat klip di atas bagian payudara sehingga tinggal dibuka jika
ingin menyusui/memompa dan tidak perlu membuka seluruh bagian bra.
10. Apron Menyusui
Apron menyusui
digunakan untuk menutup bagian dada jika kita menyusui di tempat umum. Apron
menyusui juga bisa digunakan jika memompa ASI di kantor sehingga lebih nyaman.
Bahan, model, dan motif apron menyusui ini juga beraneka ragam sehingga bisa dipilih
sesuai dengan kebutuhan.
Demikian
peralatan ASIP untuk ibu menyusui. Jika dilihat memang banyak yaaa, namun
peralatan ASIP ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan
masing-masing. Peralatan ASIP ini juga dapat kita jadikan investasi bila masih
menjadi ibu bekerja. Jadi masih bisa terpakai untuk anak kedua atau ketiga
nanti. Semangat mengaASIhi buah hati kita tercinta.
Happy Pumping :)
0 comments:
Post a Comment