Dalam seminar ini pembahasan dibagi menjadi dua materi utama. Materi pertama adalah pembahasan tentang perilaku anak defiant, apa itu Defiant Child, dan tips mengasuh anak defiant.Materi kedua adalah pembahasan 10 mitos tentang pengasuhan anak. Berikut ini ringkasan pembahasan materi pertama.
seminar Elly Risman di Bandung Oktober 2017 |
Anak-anak adalah permata hati (qurrota ‘ayun) bagi setiap orang tua, namun anak-anak bisa dijadian sebagai ujian dan musuh seperti tercantum dalam Al Qur’an (5:48). Defiant Child bermakna “Sebuah kondisi anak yang ditandai dengan agresivitas yang parah, sering bersikap meledak-ledak, cenderung membantah/menentang, tidak mengindahkan perintah orang tua, dan suka berprilaku menjengkelkan.” (Douglas Riley, Ph.D)
Contoh perilaku yang mencerminkan sifat defiant child antara lain ingin mengontrol orang lain, sering marah tidak jelas, mengganggu dan menyerang, menyalahkan orang lain, kurang respek, tidak patuh terhadap aturan, keras kepala, dan tidak kooperatif. Seorang anak berperilaku defiant dapat disebabkan oleh unsur bawaan/turunan atau unsur salah pengasuhan anak.
Setiap orang tua harus mengenal sifat dan watak anak masing-masing. Jika orang tua diamanahi seorang anak dengan sifat defiant maka orang tua harus tetap bersyukur dan memberkan kasih sayang penuh pada buah hati. Dengan rasa syukur dan kasih sayang, maka orang tua bisa tenang dan sabar menghadapi perilaku anak tersebut.
Berikut ini 10 tips mengasuh anak defiant/nakal:
- Sadari perilaku baik anak dan berikan perhatian
- Berikan perhatian positif pada perilaku baik dengan SSP (Senyuman, Sentuhan, Pujian)
- Cari lawan kata yang positif dan berikan pujian
- Berikan antusias jika anak melakukan perilaku baik
- Berlakukan system reward
- Berikan insruksi/perinah hanya sekali
- Belajar mengabaikan
- Menghadapi anak yang tantrum dengan sikap yang tenang
- Jika harus menghukum: singkat dan jangan tunda.
- Puji anak sebanyak 90% dan berikan hukuman sebanyak 10%
Sekian, semoga bermanfaat! :)
0 comments:
Post a Comment